Sistem ekonomi pasar (bebas) adalah suatu sistem perekonomian di mana individu dan perusahaan swasta (privat) membuat keputusan penting terkait dengan produksi dan konsumsi.[1] Lain halnya dengan sistem ekonomi komando yang kegiatan perekonomian diatur oleh pemerintah, kegiatan perekonomian sistem ekonomi pasar bebas "diatur" menggunakan mekanisme pasar. Mekanisme pasar adalah proses di mana individu atau perusahaan sepakat untuk bertukar barang dan jasa, umumnya melalui pembayaran dalam bentuk uang. Pasar menentukan alokasi sumber daya, berapa banyak barang yang harus dihasilkan, dan berapa harganya; sesuai dengan permintaan dan penawaran.[2]
Daftar isi
Pelajaran ini membahas: (1) Adam Smith dan invisible hand; (2) Sistem ekonomi laissez faire; (3) Perbedaan pasar bebas, kapitalis, dan liberal; (4) Kelebihan sistem ekonomi pasar bebas; dan (5) Kekurangan sistem ekonomi pasar bebas.
Adam Smith dan Invisible Hand
Ide bahwa kegiatan perekonomian dapat berlangsung tanpa kekacauan ketika dilakukan oleh individu, muncul dari Adam Smith, seorang filsuf dan ekonom berkebangsaan Skotlandia. Adam Smith sering disebut-sebut sebagai bapak ekonomi karena idenya merupakan pondasi sistem ekonomi modern saat ini.

Menurut Adam Smith:
"Setiap individu berupaya untuk menggunakan modalnya sehingga produknya dapat memiliki nilai terbesar. Ia umumnya tidak bermaksud untuk mendorong kepentingan publik, atau tahu berapa banyak telah memajukannya. Ia hanya memiliki tujuan untuk keamanan dirinya sendiri, hanya untuk keuntungannya sendiri. Dan ia dalam hal ini dituntun oleh tangan tak terlihat (invisible hand) untuk mendorong hasil akhir yang bukan bagian dari niatnya. Dengan mengejar kepentingannya sendiri ia sering lebih efektif untuk memajukan masyarakat, daripada ketika ia benar-benar bermaksud untuk memajukannya."[1]
Invisible hand dalam hal ini adalah manfaat sosial yang muncul secara tidak disengaja akibat dari aksi individu. Ide ini adalah ide yang kuat di bidang ilmu ekonomi karena mengusulkan apabila terdapat pasar persaingan sempurna, pengejaran kepentingan diri individu akan mempromosikan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, hampir seolah-olah individu itu dipimpin oleh tangan tak terlihat untuk melakukannya.
Ide kunci:[3]
- Invisible hand secara efisien mengalokasikan barang dan jasa pada penjual dan pembeli.
- Invisible hand mengarahkan pada produksi yang efisien dalam suatu industri.
- Invisible hand secara efisien mengalokasikan sumber daya antar industri-industri.
- Harga mengarahkan invisible hand.
Sistem Ekonomi Laissez Faire
Laissez faire secara literal diterjemahkan menjadi "biarkan (mereka) melakukan," namun kemudian lebih sering diartikan luas menjadi "biarkan orang-orang melakukan apa yang mereka kehendaki."[4]
Sistem ekonomi laissez faire seringkali disebut sebagai bentuk paling murni dari sistem ekonomi pasar bebas, di mana pemerintah sama sekali tidak ikut campur tangan dalam pengambilan keputusan perekonomian. Dalam sistem ekonomi ini, individu dan perusahaan mengejar kepentingan mereka sendiri tanpa adanya arahan atau aturan (dari pemerintah). Sesuai dengan konsep invisible hand dari Adam Smith, perilaku dari individu-individu itulah yang menentukan hasil perekonomian.[1][5]
Dalam dunia ini tidak ada satu negara pun yang menggunakan sistem ekonomi ini (secara murni). Hal ini disebabkan karena pemerintahan di suatu negara dapat dipastikan akan memiliki kebijakan tertentu untuk mengendalikan perekonomian dalam batas-batas tertentu.
Perbedaan Pasar Bebas, Kapitalis, dan Liberal
Istilah pasar bebas, kapitalis, serta liberal seringkali dianggap sama, padahal ketiga istilah ini memiliki makna yang berbeda.
Pasar bebas adalah suatu sistem ekonomi di mana harga barang dan jasa ditentukan oleh pasar terbuka, di mana hukum penawaran dan permintaan dapat berlaku dengan bebas (tidak ada intervensi). Konsekuensi dari hal ini adalah kebebasan individu dalam membuat keputusan ekonomi (liberal), kemudian individu dapat memiliki hak milik atas faktor produksi dan beroperasi untuk keuntungan dirinya (kapitalis).[6]
Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi berbasis kepemilikan privat terhadap faktor-faktor produksi, dan beroperasi untuk mencari keuntungan (en: profit). Karakteristiknya adalah hak milik privat, upah buruh, akumulasi modal, motivasi mencari keuntungan, dan pasar yang kompetitif.[7]
Liberalisme adalah filosofi politik berdasarkan kebebasan dan persamaan derajat. Dengan demikian, liberalisme ekonomi berarti paham dalam mengatur perekonomian berdasarkan baris individu, pengambilan keputusan ekonomi dilakukan oleh individu atau rumah tangga dan bukan oleh institusi kolektif atau organisasi.[8]
Ketiga istilah diatas memiliki keterkaitan yang sangat erat, sehingga apabila kita menyebut kata sistem ekonomi pasar bebas, maka secara tidak langsung juga melibatkan kapitalisme dan liberalisme. Walaupun hal ini tidak sepenuhnya benar. Sebagai contoh, misalnya negara Amerika Serikat yang menganut kapitalisme, mereka tidak sepenuhnya (murni) mengimplementasikan pasar bebas dan liberalisme ekonomi karena pemerintah melakukan regulasi di berbagai bidang. Kemudian, perusahaan-perusahaan besar memiliki pengaruh yang kuat dalam perekonomian (kadang melakukan monopoli). Hal ini bertentangan dengan prinsip pasar bebas di mana hukum permintaan dan penawaran berlaku dengan bebas.

Oleh karena itu, tidak ada negara yang benar-benar (murni) menggunakan sistem ekonomi pasar bebas atau murni laissez-faire. Yang ada adalah negara yang cenderung lebih (jauh) mengarah pada pasar bebas apabila dilihat dari spektrum sistem ekonomi. Negara-negara yang sering disebut menggunakan sistem pasar bebas/kapitalis/liberal diantaranya adalah:[9]
- Hong Kong
- Singapura
- Australia
- Selandia Baru
- Swiss
- Kanada
- Chile
- Mauritius
- Denmark
- Amerika Serikat
Berikut ini adalah kesimpulannya:[10]
- Pasar bebas cenderung terkait dengan pertukaran kekayaan, sedangkan kapitalisme terkait dengan penciptaan kekayaan.
- Pasar bebas adalah komponen kunci dari kapitalisme, walaupun pasar bebas tidak mendefinisikan secara utuh apa itu kapitalisme.
- Pasar bebas digerakkan oleh permintaan dan penawaran yang mengarah pada kompetisi yang bebas tanpa dipengaruhi pemilik modal, sedangkan pada kapitalisme ada saatnya pemilik modal dapat mempengaruhi perdagangan.
Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar Bebas
Keunggulan sistem ekonomi pasar bebas antara lain:[11][12]
- Secara teoritis, sistem pasar bebas adalah sistem yang efisien. Hal ini disebabkan karena pemilik modal bersaing untuk memperoleh keuntungan, sehingga operasi mereka efisien (sumber daya yang terbuang minimal).
- Adanya persaingan usaha membuat produk yang dihasilkan menjadi semakin baik.
- Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat, sehingga produk yang dihasilkan tidak salah sasaran (terbuang).
- Konsumen dapat dengan bebas menggunakan penghasilannya untuk kepuasannya sendiri.
- Individu dan perusahaan dapat mengejar kepentingan mereka sendiri sehingga memberikan kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar Bebas
Kelemahan sistem ekonomi pasar bebas antara lain:[11][12]
- Karena berfokus pada keuntungan, maka dapat timbul akibat atau efek samping yang tidak diperhitungkan oleh produsen (aktivitas komersial), misalnya: pencemaran lingkungan, kerugian kesehatan, dll. Hal ini disebut dengan biaya eksternal atau eksternalitas (en: externalities).
- Kadang sistem pasar bebas memproduksi produk yang diinginkan, bukan yang dibutuhkan oleh konsumen.
- Dalam praktiknya sulit untuk menjaga persaingan bebas (sehat) pada pasar, karena perusahaan cenderung mengarah pada monopoli untuk menciptakan keuntungan yang sebesar-besarnya.
- Distribusi kekayaan yang tidak merata (en: inequality), misalnya antara pemilik modal dan buruh, serta profesi yang satu dengan yang lainnya.
Kutip materi pelajaran ini:
Kontributor Tentorku, 2016, https://www.tentorku.com/sistem-ekonomi-pasar-bebas/ (diakses pada 25 Dec 2024).
Materi pelajaran ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada Tentorku di akun fb/twitter/google kami di @tentorku.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan pembahasan.