Virus Penyebab Penyakit pada Manusia

Berbeda dengan artikel virus yang sangat berbahaya bagi manusia sebelumnya, virus-virus yang akan dibahas pada bab ini adalah virus yang relatif lebih mudah untuk dibasmi, bisa karena sudah ada vaksinnya, sistem imunitas tubuh sendiri dapat membasmi infeksi, atau karena tenaga medis sudah biasa dalam mengobati infeksi.

Daftar isi

Bab ini membahas aneka virus penyebab penyakit pada manusia yang sudah tidak asing di telinga kita, yaitu: (1) Influenza virus; (2) Dengue virus (DENV); (3) Rabies virus; dan (4) Poliovirus.

Influenza virus

Siapa belum pernah terkena flu? Pasti hampir semua orang sudah pernah mengalaminya. Tapi tahukah kamu bahwa tidak semua flu diciptakan setara: beberapa jenis flu dapat membuat kita sangat sakit, tetapi beberapa jenis lain hanya akan menimbulkan gejala yang ringan. Influenza virus termasuk dalam virus (-)ssRNA family Orthomyxoviridae yang memiliki tiga genus virus penyebab penyakit pada manusia, yaitu: Influenza virus A, Influenza virus B, dan Influenza virus C. Tiga genus virus tersebut diidentifikasi dengan perbedaan antigen di dalam nukleoprotein dan matriks protein, menginfeksi vertebrata sebagai berikut: [1]

  • Influenza virus A menginfeksi manusia, mammalia lain, dan burung.
  • Influenza virus B menginfeksi manusia dan anjing laut.
  • Influenza virus C menginfeksi manusia, babi, dan anjing.
virus-influenza
Influenza virus | Photo by CDC/Dr. Terrence Tumpey is not licensed (Public Domain)

Huruf-huruf tersebut juga mengindikasikan tingkat keparahan flu yang ditimbulkan. Tipe A adalah tipe yang menimbulkan seluruh pandemik flu, yaitu infeksi yang menyebar dengan cepat (epidemik) pada populasi manusia pada wilayah yang sangat luas, seperti benua atau meliputi seluruh dunia. [2] Flu burung H5N1 yang dulu sempat populer adalah salah satu jenis dari virus flu tipe A ini. Tipe B adalah tipe yang hampir eksklusif menyerang manusia, virus tipe ini dapat menimbulkan reaksi yang tidak separah virus tipe A, tetapi kadang virus tipe ini juga berbahaya dan dapat menyebabkan epidemik. Yang terakhir, virus flu tipe C adalah yang paling ringan, tetapi walaupun ringan tetap saja masih menganggu aktivitas. Virus jenis ini tidak menyebabkan epidemik. [3] Gejalanya sudah sering kita alami, yaitu tenggorokan gatal, hidung tersumbat, pilek, dan batuk, kadang termasuk demam, pusing, dan nyeri otot.

Dengue Virus (DENV)

Dengue virus (DENV) adalah virus penyebab penyakit pada manusia yang menyebabkan demam dengue. Di Indonesia, demam dengue ini sering disebut dengan demam berdarah. DENV adalah virus kelompok (+)ssRNA, family Flaviviridae, genus Flavivirus, yang dibawa oleh nyamuk Aedes terutama spesies Aedes aegypti. [4] Gejala demam berdarah biasanya dimulai empat sampai enam hari setelah infeksi, dan akan bertahan sampai 10 hari, gejala-gejala demam berdarah antara lain: [5]

  • Demam tinggi (40°C) yang tiba-tiba
  • Sakit kepala parah
  • Sakit dibelakang mata
  • Nyeri otot dan sendi yang parah
  • Kelelahan
  • Mual dan muntah
  • Ruam kulit
  • Pendarahan ringan (mimisan, gusi berdarah)
virus-dengue
Dengue virus | Photo by CDC/Frederick Murphy, Cynthia Goldsmith is not licensed (Public Domain)

Dalam 10 hari infeksi DENV, dapat dibagi menjadi tiga fase sakit, yaitu: [6]

  1. Fase febrile (hari 1-3): Ini adalah fase demam tinggi (diatas 40°C), yang disertai dengan sakit kepala, sakit dibelakang mata, nyeri, mual, dan kadang disertai bintik (ruam) merah di permukaan kulit.
  2. Fase kritis (hari 4-5): Ini adalah fase di mana terjadi kebocoran plasma darah yang menyebabkan kadar trombosit mengalami penurunan, yang ditandai dengan pendarahan hidung, mulut, kulit pucat dan dingin serta penurunan kesadaran. Pada fase kritis inilah "Dengue Shock Syndrome" dapat terjadi, ini adalah kondisi yang dapat mengancam jiwa karena darah tidak tersalurkan dengan cukup ke organ-organ.
  3. Fase penyembuhan (hari 6-10): Fase ini ditandai dengan resorbsi cairan yang bocor ke dalam aliran darah. Pada fase ini keadaan penderita pada umumnya sudah mulai membaik dan peredaran darah mulai stabil, tetapi kelebihan cairan mungkin dapat terjadi.

Rabies virus

Virus rabies adalah virus neurotropik, yaitu virus yang mampu menyerang sel saraf. Virus rabies merupakan virus penyebab penyakit rabies pada hewan dan manusia. Penyakit rabies menimbulkan peradangan akut pada otak dan juga menyerang saraf tulang belakang. Virus rabies termasuk dalam kelompok (-)ssRNA, family Rhabdoviridae, dan genus Lyssavirus. Rabies menular ketika hewan yang terinfeksi mencakar atau menggigit hewan lain atau manusia. Air liur dari hewan yang terinfeksi juga bisa menularkan rabies apabila air liur tersebut bersentuhan dengan mulut, hidung, atau mata. Biasanya, anjing adalah hewan yang paling banyak menularkan rabies. Lebih dari 99% kasus rabies (di negara-negara di mana anjing biasanya memiliki penyakit ini) disebabkan oleh gigitan anjing. Tetapi, di Amerika, gigitan kelelawar adalah penyebab umum penyakit ini, dan kurang dari 5% disebabkan oleh anjing. [7][8]

virus-rabies
Rabies virus | Photo by CDC/Dr. Fred Murphy is not licensed (Public Domain)

Tanda-tanda rabies pada hewan adalah air liur yang menetes, busa di mulut, atau kelumpuhan. Hewan peliharaan yang memiliki rabies juga bertingkah laku berbeda dari biasanya, seperti malu ketika biasanya ramah, atau menjadi ganas. Rabies pada manusia dimulai dengan gejala demam, batuk, dan nyeri tenggorokan. Kemudian, gejala menjadi lebih serius, seperti kegelisahan, halusinasi, dan kejang-kejang. Tahap terakhir adalah koma dan kematian. [9] Meskipun virus ini mematikan, kita tidak perlu cemas, karena pada tahun 1885 Louis Pasteur dan Émile Roux menemukan vaksin rabies.

Poliovirus

Poliovirus adalah virus penyebab penyakit poliomyelitis (sering disebut polio) pada manusia. Virus polio termasuk dalam kelompok (+)ssRNA, family Picornaviridae, dan genus Enterovirus. Secara lebih detail, poliovirus termasuk sub-tipe dalam spesies Enterovirus C. [10] Penyakit polio sering disebut dengan kelumpuhan kanak-kanak atau infantile paralysis, karena menyerang sistem saraf dan dapat melumpuhkan manusia dalam hitungan jam, dan terutama menginfeksi anak-anak di bawah usia 3 tahun. [11]

virus-polio
Poliovirus | Photo by CDC/Dr. Fred Murphy, Sylvia Whitfield is not licensed (Public Domain)

Sekitar 90% sampai 95% infeksi tidak menimbulkan gejala, tetapi 5% sampai 10% menimbulkan gejala-gejala seperti: demam, pusing, muntah, diare, kaku di bagian leher, dan sakit di bagian tangan dan kaki. Orang yang terinfeksi biasanya akan normal dalam satu sampai dua minggu. Tetapi, tidak semuanya dapat pulih dengan sempurna, sekitar 2% sampai 5% anak-anak, dan 15%-30% orang dewasa meninggal. Bertahun-tahun setelah penyembuhan, sindrom post-polio dapat terjadi, yang menyebabkan pelemahan otot sedikit demi sedikit seperti ketika infeksi awal. [12] Poliovirus menular dari manusia ke manusia melalui kotoran yang terinfeksi yang masuk ke mulut, ini dapat terjadi pada sanitasi buruk, ketika air yang terinfeksi kemudian digunakan untuk aktivitas lain seperti mencuci dan minum. WHO sudah menyatakan bahwa Indonesia bebas polio, [13] kita harus mengucapkan banyak terima kasih pada Jonas Salk yang menemukan vaksin polio yang efektif pada tahun 1952.

Referensi
  1. Wikipedia contributors, “Orthomyxoviridae,” Wikipedia, The Free Encyclopedia, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Orthomyxoviridae&oldid=687954288 (accessed November 7, 2015).
  2. Wikipedia contributors, “Pandemic,” Wikipedia, The Free Encyclopedia, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Pandemic&oldid=688637212 (accessed November 7, 2015).
  3. WebMD, “Types of Flu,” http://www.webmd.com/cold-and-flu/flu-guide/advanced-reading-types-of-flu-viruses (accessed November 7, 2015).
  4. Wikipedia contributors, “Dengue virus,” Wikipedia, The Free Encyclopedia, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Dengue_virus&oldid=689227825 (accessed November 7, 2015).
  5. WebMD, “Dengue Fever,” http://www.webmd.com/a-to-z-guides/dengue-fever-reference (accessed November 7, 2015).
  6. Wikipedia contributors, “Dengue fever,” Wikipedia, The Free Encyclopedia, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Dengue_fever&oldid=687569582 (accessed November 7, 2015).
  7. Wikipedia contributors, “Rabies virus,” Wikipedia, The Free Encyclopedia, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Rabies_virus&oldid=684555364 (accessed November 7, 2015).
  8. Wikipedia contributors, “Rabies,” Wikipedia, The Free Encyclopedia, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Rabies&oldid=688044930 (accessed November 7, 2015).
  9. WebMD, “Rabies – Topic Overview,” http://www.webmd.com/a-to-z-guides/rabies-topic-overview (accessed November 7, 2015).
  10. Wikipedia contributors, “Poliovirus,” Wikipedia, The Free Encyclopedia, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Poliovirus&oldid=688264690 (accessed November 7, 2015).
  11. WebMD, “Polio Directory,” http://www.webmd.com/a-to-z-guides/polio-directory (accessed November 7, 2015).
  12. Wikipedia contributors, “Poliomyelitis,” Wikipedia, The Free Encyclopedia, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Poliomyelitis&oldid=689222669 (accessed November 7, 2015).
  13. Sanusi, 2014, “WHO: Indonesia Bebas Polio,” Tribun Kesehatan, http://www.tribunnews.com/kesehatan/2014/03/30/who-indonesia-bebas-polio (accessed November 7, 2015).

Kutip materi pelajaran ini:
Kontributor Tentorku, 2015, https://www.tentorku.com/virus-penyebab-penyakit-pada-manusia/ (diakses pada 09 Dec 2023).

Materi pelajaran ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada Tentorku di akun fb/twitter/google kami di @tentorku.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan pembahasan.

Avatar photo
Tentorku

Penerbit Tentorku adalah penerbit artikel pendidikan online berkualitas. Tentorku percaya bahwa setelah proyek perpustakaan online ini selesai, Indonesia akan menjadi jauh lebih pintar! Semua konten tulisan, gambar, dan video pada situs ini adalah hak cipta Tentorku, kecuali dinyatakan khusus secara tertulis. Hak cipta dilindungi oleh DMCA dan hukum yang berlaku di Indonesia.

Articles: 125